EBES CONSULTING GROUP

MENYEDIAKAN PELATIHAN PEMBERDAYAAN DIRI BERBASIS TERAPI - CLINICAL HYPNOTHERAPY (2 DAYS) - NLP PRACTITIONER (2 DAYS) - QUANTUM HEALER (1 DAYS) MOBILE : 0821 1141 5165

Senin, 07 November 2011

Menangkal kejahatan HYPNOTIS!

Share on :

Sudah berapa kali kita mendengar berita baik dari televise maupun dari teman kita sendiri yang mengakatakan terkena kejahatan hypnotis, mereka yang mengalami peristiwa itu mengaku menjadi korban kejahatan hypnotis. Apakah benar demikian adanya?

Memang memprihatinkan apabila ada orang yang mengalami kejadian diatas, punya uang dan benda berharga hasil dari kerja dan tabungan begitu mudah lenyap seketika oleh para pelaku kejahatan yang sudah terlanjur di anggap kejahatan hypnotis.

Sebenarnya kejahatan jalanan ada beberapa macam, seperti copet, jambret, dan terang-terangan seperti mengancam dengan benda tajam seperti perampok. Biasanya pelaku ini sudah punya jaringan atau kelompok yang satu sama lainnya saling kerjasama. 

Dalam melakukan aksi kejahatan hampir dipastikan pelakunya lebih dari satu. Seperti aksi copet, ada yang mengambil dompet atau barang barang tertentu yang dianggap berharga dengan sembunyi-sembunyi, lalu ada  temannya yang mengawasi, paling tIdak ada tiga orang. Pernah suatu ketika saya melihat seseorang yang dikejar-kejar di pinggir jalan oleh segerombolan orang yang meneriaki copet, eh ternyata yang di kerjar justru yang menjadi korban pencopetan.

Dan yang lebih heboh adalah kejahatan yang mirip hypnotis atau gendam, korbannya dengan suka rela akan menyerahkan uang dan benda berharga lainnya. Para pelaku begitu mudahnya melakukan aksinya menggondol harta korbannya dalam sekejap.

Sebenarnya tidak semudah itu para pelaku melakukannya, mereka sudah lihai, khususnya melihat para calon korban incarannya. Biasanya aksi mereka dengan melakukan pendekatan yang sok akrab. Kadang juga dengan tepukan yang bikin kaget orang yang ditepuk pundaknya. Orang yang kaget sebenarnya pikirn sadarnya ke blok beberapa detik, dan disini diberilah kata-kata yang bisa mengarahkan agar korbannya nantinya menuruti perintahnya.

Para pelaku punya kelihaian dalam komunikasi, kesan pertama orangnya terlihat baik dan mengesankan, dan tentunya perhatian sekali yang bikin korbannya terkesima, tanpa sadar korban sudah digiring untuk mentaati perintah para pelaku. Saat korban sudah terpukau dan begitu dekatnya, maka pelaku menjalankan aksinya agar korban memberikan uangnya dengan iming-iming tertentu. Para korbanpun akan dengan mudah menyerahkannya, karena pikiran sadar kritisnya sudah lemah.

Ada juga para pelaku menggunakan aksinya pura-pura menanyakan alamat tertentu dengan tidak jelas seperti menanyakan “pak disini alamat jl. Ketapang Nomor  11 dimana pak?” padahal di daerah itu tidak ada alamat tersebut, tentu saja orang yang ditanya akan bingun, lalu di tanya lagi dengan hal-hal lain yang membingungkan pikiran, selanjutnya mereka akan melakukan aksinya.

Contoh lainya yang tak kalah marak adalah melalui Handphone (HP) seperti SMS yang mengatakan “selamat anda mendapat uang 50 juta segera hubungi nomor sekian” atau silahkan transfer uang anda sebagai pajak sebesar 2 juta, dsb.” Biasanya ketika kita menghubingi nomor tersebut, suara di seberang sana suaranya sangat lembut dan ramah, yang membuat kita akan terpukau dan percaya sehingga kita akan menuruti perintahnya seperti menyerahkan uang atau transfer uang sekian rupiah.

Untuk itu untuk mengatasinya kita musti waspada, semua terjadi karena kita yang kurang waspada sehingga mudah terkena kejahatan dan penipuan seperti contoh diatas. Kadang orang-orang yang mengalami kejahatan dijalan mengatakan “saya terkena hypnotis” yang mengesankan dirinya jadi korban, padahal karena dirinya tak waspada dan ceroboh sehingga mudah di tipu, Cuma enggan mengakui untuk mengatakan “ saya tertipu” yang mengesankan dirinya bodoh bisa ditipu.

Ada beberapa hal yang memudahkan seseorang terkena kejahatan yang mirip dengan hypnotis, mereka biasanya menggunakan sifat dasar manusia seperti sifat serakah dan naïf. Sifat serakah contohnya orang yang inginnya mendapatkan banyak dengan modal sedikit, maka di iming-imingi seperti jam bermerk mahal yang harganya jutaan, hanya ditawarkan dengan harga ratusan ribu, dan kedua dengan memunculkan sifat naïf, sepeti memunculkan rasa iba, pelaku biasanya mengatakan dirinya terkena musibah dan sebagainya yang membutuhkan dana sesegera mungkin, dan memohon kepada korbannya untuk meminjami uang sekian, nanti diganti secepatnya.bagi yang tak waspada maka akan dengan mudahnya di tipu dan digiring menyerahkan uang yang ada di kantong dengan cepat dan suka rtela, dan kembali sadar saat orangnya sudah pergi.

Dengan mengetahui contoh dan fenomena diatas , juga tahu cara kerja pikiran yang digunakan oleh para pelaku kejahatan, maka dari sekarang kita musti waspada dan hati-hati ketika dalam perjalanan. Biasakan saat bepergian tidak menggunakan perhiaan yang mencolok. Bersikap tenang, dan selalu berdoa, karena dengan doa pikiran bawah sadar kita akan selalu terjaga untuk membentengi diri dari penipuan.

Jika sudah terlanjur dari kita atau teman kita yang terkena kejahatan dan penipuan seperti hypnotis atau gendam, segeralah lapor kepada pihak yang berwajib agar sesegera mungkin diproses. Jadikan peristiwa tersebut menjadi pelajaran kita agar selalu berhati-hati terhadap orang asing yang pura-pura akrab apalagi mengiming-imingi keuntungan tertentu. Lain halnya dengan sales yang benar-benar menawarkan barang sesuai dengan prosedur perusahaan yang murni transaksi jual beli.

WASPADALAH! WASPADALAH!


2 komentar:

Dani Kaizen mengatakan...

Sip....
terimakasih untuk infonya yg sangat berharga....

*salam Kaizen

Ebes Supriyanto mengatakan...

Trimakasih atas kunjungan dan komennya ya mas.

Salam Kaizen

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review | Editor by dwiprazetyo