EBES CONSULTING GROUP

MENYEDIAKAN PELATIHAN PEMBERDAYAAN DIRI BERBASIS TERAPI - CLINICAL HYPNOTHERAPY (2 DAYS) - NLP PRACTITIONER (2 DAYS) - QUANTUM HEALER (1 DAYS) MOBILE : 0821 1141 5165

Selasa, 20 Desember 2011

Pemuda yang Cintanya Abadi

Share on :

Sebut saja namanya Andi (23), dia adalah pemuda yang aktif dan baik peringainya, dalam pergaulan di kenal periang dan santun, dan dalam keluarga sangat dekat dengan keluarga, khususnya pada ibunda tercinta, maklum sejak kecil sudah di tinggal mati ayahnya.


Karena sejak kecil sudah menjadi yatimlah yang akhirnya membentuk dirinya menjadi lelaki yang mandiri dan tidak manja, dari kecil sudah di kenal rajin ibadah, solat dan mengaji. Setelah lulus SD dia mengalah untuk tidak sekolah demi meringankan beban keluarga, dua kakaknya sudah menikah dan tinggal dia adik perempuannya yang masih kecil. Adik kesayangannya meneruskan sekolah sampai SMA, dan dia sepenuhnya membantu biaya keluarga dan khususnya adik tercintanya.

Seperti pemuda lain di kampungnya, beranjak remaja dirinya merantau ke Jakarta ikut pada majikan berjualan agar bisa belajar mandiri dan membantu ekonomi keluarga. Ibunya cukup bangga kepadanya karena dia rajin dan sayang dengan keluarga, tak pernah Andi membantah atau konflik dengan keluarganya. Hidupnya wajar dan penuh kebahagiaan. Andi menganggap bahwa "surga di telapak kaki ibu" sesuai anjuran agama yang sejak lahir di imani dan di yakini dengan penuh ketaatan.

Dan puncak kebahagiaannya saat dia bersama ibunya punya usaha sendiri, usahanyapun lancar dan laris meski masih aplusan karena modalnya berdua dengan orang lain, sistimnya tiga bulan sekali bergantian. Adiknya yang sekolah tak ada gangguan dalam biaya.

Hingga tibalah peristiwa itu menggoncang kehidupannya, ya sebuah peristiwa yang memilukan batin dan hatinya. semua temannya kaget termasuk saya yang mendengar dirinya di dera cobaan begitu berat sampai jiwanya goncang tak menentu. Saya dapat kabar dia sampau stres mendekati gila, di bawa ke berbagai tabib dan dukun tak ada perubahan. bahkan sampai ke dokter jiwa!

Setelah saya tanya kabar itu kepada teman-temannya, dia stres karena mendapat cobaan dalam percintaan dengan kekasih tercintanya, kekasih yang dari kecil di cintai dalam hati ternyata menikah dengan pemuda lain. Sungguh ini sebuah peristiwa yang begitu melukainya, hidupnya yang selama ini tenang dan santun berubah drastis menjadi pemurung dan kadang berdiam diri, bahkan kadang mengamuk!

Teman-temannyapun ikut prihatin, bahkan ada beberapa temannya ingin menggalang dana untuk membantu dirinya berobat agar sembuh sediakala, Andi yang ceria dan penuh semangat dalam hidup, santun dan religius.

Sampai akhirnya dia di kembalikan di kampung untuk ketenangan jiwanya, ibunya sangat sedih dan segala usaha untuk kesembuhan anaknya tak kunjung bawa hasil yang berarti. Sudah banyak tenaga, pikiran, dan dana yang tak sedikit ludes demi kesembuhan Andi, saudara-saudaranyapun membantu tapi belum mendapatkan hasil yg maksimal.

Akhirnya sayapun ada kesempatan langsung bertemu dengannya, saya cukup kaget dan karena Andi yang dulunya kukenal gagah dan santun kini terlihat murung dan suram di wajahnya. memang dalam perilakunya cukup tenang tapi terlihat jelas auranya tak nyaman dan menyimpan kegelisahan yang dalam.

Setelah saya ajak bicara dan bersama teman dekatnya yang selama ini menemaninya, katanya sekarang berobat di dokter jiwa dan sekarang sedang mengkonsumsi obat dokter. Pantas saja terlihat tenang tapi wajahnya suram dan tegang. Waktu periksa ke dokter juga di cek otaknya, entah namanya apa, sayapun melihat hasil cek tersebut berupa beberapa lembar kertas tebal dan ada keterangan bahasa medis jadi saya tidak faham, menurut dokter yang memeriksanya mengatakan ada kelainan di otaknya dan diperlukan obat-obatan untuk memulihkan depresinya.

Obatnya lumayan banyak, ada sekitar 5 jenis obat, menuurut pengakuan Andi saat minum obat itu dirinya merasa tenang dan gampang tidur, lain waktu belum minum obat akan merasa gelisah dan susah tidur, bahkan dirinya mengaku berhalusinasi di datangi kekasihnya dan makhluk asing, padahal kekasihnya tidak datang menemuinya.

Setelah saya mendapat kesempatan berdua dengan Andi dan kami bicara layaknya seorang teman lama, akhirnya obrolan berjalan santai meski kadang tertahan karena saat bercerita Andi kadang terdiam dan sedih, saya memaklumi atas penderitaan batinnya selama ini. yang jadi pertanyaan saya adalah apakah benar rumor yang beredar bahwa dirinya mengalami stres karena putus cinta dengan kekasihnya yang sangat di cintainya selama ini?

Saya mulai menemui titik temu saat dia menceritakan kejadian dimana peristiwa itu terjadi yakni saat terjadi konflik dengan ibunya, saat menceritakan itu wajahnya terlihat sedih sekali, bertanda dia merasa sangat bersalah karena membantah perintah ibunya, karena selama ini dia tidak pernah membantah dan di kenal sebagai anak yang berbakti pada ibunya.

Dari hasil keterangan teman-temannya, ibunya, dan saudara-saudaranya, akhirnya saya mendapatkan informasi lengkap setelah pengakuan langsung dari Andi. Memang dia punya problem dengan percintaannya tapi paling melukai jiwanya adalah konflik dengan ibunya, dia merasa bersalah sekali, saat menceritakannya beberapa kali Andi istighfar (menyebut nama Tuhan) karena sangat menyesal.

Saya ajak dia untuk relaksasi dan mengajaknya untuk kembali ke masa di mana peristiwa yang membuat dirinya terluka dan stres, saat kembali ke masa dimana dia mengalaminya Andipun menceritakannya :

Cerita di mulai saat peristiwa dia konflik/bertengkar dengan ibunya. Saat itu dia habis pulang dari keluar main, ibunya menanyakan "Andi habis dari mana dan uang tabungan jualan berkurang buat apa, pasti di habiskan buat main-main dengan kekasihnya ya ?" seketika dirinya terbakar emosi dirinya di tuduh dan di desak dengan pertanyaan yang menyudutkannya, di jawabnya dengan nada keras "Saya tidak menghabiskan uang! Saya hanya memakai sedikit buat main ke teman! bukan buat pacaran!!!". Saat mengucapkan nada keras seketika itu pula dia langsung merasakan penyesalan yang sangat dalam kenapa dia sampai membantah kata-kata ibunya yang selama ini sangat di cintainya.

Penyesalan dirinya tergambar dengan menyalami tamu-tamu yang makan, juga ke beberapa teman dan saudaranya saat bertemu, bahkan sampai meninggalkan jualannya untuk menyalami semua orang yang dikenal. jualannya tidak terurus, ibunya kaget, ada apa dengan anaknya. Andi kerjanya hanya murung setelah kejadian konflik dengan ibunya, tak mau makan dan beraktifitas, kerjanya hanya tiduran dan mengurung diri di kamar.

Setelah saya mendapatkan pengakuannya,. sayapun kembali mengorek keterangan lebih lanjut, hasil dari cerita itu tergambar bahwa sang ibu kurang menyetujui hubungannya dengan kekasihnya, ternyata saat saya menanyakan langsung ke ibunya memang benar bahwa ibunya kurang setuju karena alasan kakaknya Andi menikah dengan sepupuh kekasihnya. Tapi dari keterangan dari pihak keluarga perempuan/ mantan kekasihnya, ibunya Andi tidak setuju karena memandang bebet dan bobotnya.

Semuanya sudah jelas sekarang tinggal bagaimana agar saya bisa membantu menyelesaikan konflik dalam tubuhnya, dan juga rasa penyesalan yang dalam dari hatinya. setelah semua sudah di ungkapkan dan di luapkan unek-uneknya, akhirnya Andi merelakan peristiwa itu terjadi dan mengikhlaskan mantan kekasihnya menikah dengan orang lain.

Saat selesai dalam proses mendamaikan dirinya dengan pengalam masalalunya yang selama ini mebebani jiwanya, terlihat wajahnya cukup tenang, ya sebuah ketenangan sejati, wajahnya terlihat kembali terpancar aura yang selama ini redup kini kembali bersinar. Sayapun merasa lega dan bahagia melihat perubahan teman saya yang memang luar biasa, dia berubah karena dirinya mau berubah, saya hanya membantunya.

Keesokan harinya, katanya obatnya sudah mulai di kurangi dan bisa tidur pulas, saya ajak relaksasi kembali dan selesai sudah. Di samping itu saya juga sering ajak ngobrol dan ajak dia jalan-jalan yang di sisipi dengan kata-kata positif dan membangun. Sebenarnya kata-kata ini juga menasehati diri saya agar terus belajar dan berkembang untuk lebih baik lagi.

Selang beberapa bulan saya bertemu lagi di tempat usahanya, dan sangat kaget karena dia kini berubah menjadi pribadi yang baru yang penuh semangat dan tanpa sungkan mengajak ngobrol dan makan bareng, dapat traktiran gratis, enak nih hehe.

Usahanya terlihat maju dan ramai sekali, saya main tak sempat ngobrol lama karena Andi sibuk melayani pembeli yang membludak, akhrinya saya pamit pulang dengan perasaan gembira karena temanku yang tadinya murung dan suram kini bangkit kembali, penuh harapan dan semangat!

Beberapa bulan kemudian saya mendengar dia membeli kendaraan bermotor yang harganya cukup mahal, itu tandanya dia berhasil dalam usaha dan semangatnya dalam hidup. Memang saat hidup di jalani dengan tegar dan memaafkan, apapun akan akan terasa nikmat, meski sesekali batu aral menghadang berupa pengalam pahit, tapi justru pengalaman inilah yang mebuat kita tumbuh dan menemukan makna kehidupan.

Andi begitu cinta kepada kekasihnya, saat masalah dengan kekasihnya dia cinta pada ibunya, saat ada masalah dengan ibunya dia cinta kepada Tuhan, puncak dari segala cinta...... Cinta yang abadi......

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review | Editor by dwiprazetyo